Biografi pangeran diponegoro

Takdir: Riwayat Pangeran Diponegoro 1785 - 1855

April 24, 2020
Merupakan perjalanan panjang bagi saya menamatkan buku Takdir karangan Peter Carey yang menceritakan kisah perjalan Pangeran Diponegoro sejak lahir hingga wafatnya, diceritakan secara akademis.

Buku ini sangat berat bagi yang belum terbiasa membaca karya akademis mengenai sejarah, sangat berbeda dengan novel sejarah yang seringkali dipenuhi bumbu bumbu pemanis yang membuat nikmat untuk dibaca.

Saya sempat menyerah untuk menamatkan buku ini, tapi sebuah buku novel fiksi sejarah lain mengenai Pangeran Diponegoro membuat saya kembali tergugah untuk menelusuri kisah Pangeran Diponegoro secara lebih akurat, yaitu melalui novel karangan Prof Peter Carey yang sangat dapat dipertanggungjawabkan secara akademis.

Sejarah umum yang dikenal di Indonesia seringkali bergaya novel dan dipenuhi aneka hiperbola akan segala hal, pahlawan pasti sempurna, penjahat pasti merupakan biangnya segala hal buruk. Tapi tinjauan akademis yang mumpuni dari buku ini memberikan pandangan yang sangat berbeda terhadap konsep hitam putih penjahat dan

Biografi Singkat Pahlawan Diponegoro Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya

80%(5)80% found this document useful (5 votes)
13K views
1) Pangeran Diponegoro was born in 1785 in Yogyakarta as the son of Sultan Hamengkubowono III but refused to be king due to his mother's lower status. 2) He was more interested in religion and social life than palace life. 3) The Diponegoro War began when the Dutch arbitrarily placed poles on his land and imposed high taxes, angering Diponegoro and gaining him popular support. 4) After battles, Diponegoro was captured in 1830 and exiled with his family to Manado and later Makassar, where he died in 1855.

Copyright:

Available Formats

Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
80%(5)80% found this document useful (5 votes)
13K views3 pages
1) Pangeran Diponegoro was born in 1785 in Yogyakarta as the son of Sultan Hamengkubowono III but refused to be king due to his mother's lower status. 2) He was more interested in religion and social life than palace life. 3) The Diponegoro War began when the Dutch arb

Notoprojo

K.P.H. Notoprojo

K. P. H. Notoprojo

Nama lahirWasi Jolodoro
Nama lainKi Cokrowasito
K.R.T. Wasitodipuro
K.R.T. Wasitodiningrat
Lahir(1909-03-17)17 Maret 1909
Yogyakarta, Hindia Belanda
GenreGamelan, Musik Rakyat, Tradisional
PekerjaanMusisikarawitan, Komposer, Dosen, Penata Sendratari
InstrumenGamelan, Rebab, Saron, Kendhang, Bonang
Tahun aktif1934 - 1992
LabelNonesuch Records, CMP Records
Artis terkaitOrkes Gamelan Pura Paku Alaman, Daya Pradangga, Mardi Wirama

Kanjeng Pangeran Haryo (K.P.H.) Notoprojo, juga dikenal sebagai Ki Tjokrowasito, K.R.T. Wasitodipuro, K.R.T. Wasitodiningrat, di antara nama-nama lainnya (terlahir Wasi Jolodoro, 17 Maret 1909 – 30 Agustus 2007 - umur 104 menurut Kalender Jawa), adalah seorang empu (tokoh ahli) karawitan dan salah satu seniman gamelanJawa yang paling dihormati.

Dia memimpin gamelan Pura Paku Alaman serta gamelan untuk Radio Republik IndonesiaYogyakarta, dan mengajar gamelan di universitas-universitas di seluruh dunia. Ia juga adalah seoran

Copyright ©tubglen.pages.dev 2025